Sunyi
Lukisan sunyi perlahan menghilang,
Bersama semua yang terlintas telah berlalu bersama kenangan hidup ini,
Menindas ketakutan tak berwujud bersama titik yang membenci diriku sendiri.
Tentang rasa jingga, hingga terlihat kejujuran dunia dan cinta yang diam melihatmu,
rasa yang kita miliki yang terlihat berkaca-kaca seorang hamba meminta kepada tuhannya. Satu tujuan dari cabang yang kuhilangkan, hingga memberikan kebahagian.
Belum cukup untuk semua, dan belum berarti apa-apa,
Bersama baling-baling yang menghembus kita bermalam di dalam kalbu, seakan melemparkanku ke waktu-waktu berikutnya hanya untuk membuatnya lebih bahagia oh bunda.
Kan ku jaga setiap helai rambutmu yang indah, yang terurai yang selalu kusambut di dekapan hangatmu, I love you my mother.
Bersama semua yang terlintas telah berlalu bersama kenangan hidup ini,
Menindas ketakutan tak berwujud bersama titik yang membenci diriku sendiri.
Tentang rasa jingga, hingga terlihat kejujuran dunia dan cinta yang diam melihatmu,
rasa yang kita miliki yang terlihat berkaca-kaca seorang hamba meminta kepada tuhannya. Satu tujuan dari cabang yang kuhilangkan, hingga memberikan kebahagian.
Belum cukup untuk semua, dan belum berarti apa-apa,
Bersama baling-baling yang menghembus kita bermalam di dalam kalbu, seakan melemparkanku ke waktu-waktu berikutnya hanya untuk membuatnya lebih bahagia oh bunda.
Kan ku jaga setiap helai rambutmu yang indah, yang terurai yang selalu kusambut di dekapan hangatmu, I love you my mother.