Penaku
Lihatlah segala sesuatu dari sudut yang berbeda, hingga kau temukan sebuah tai lalat lebih indah di pipi seorang wanita tua. Mungkin telah kuputuskan untuk menutup semua bayangan, tanpa bunga indah bersama mata tertutup dan kehilangan yang tak akan kucari lagi di dalam bayangan matanya yang indah, bukan untuk menatap cinta, bersama penyesalan hingga rambutnya terjatuh dan meruntuk seakan menghianati diri yang mungkin hanya terlihat indah ketika terdiam bersama bunga-bunga yang tak pernah tergenggam erat bersama kenangan malam, yang tak terlihat sama dari bagian-bagian keindahan dari berbagai bintang-bintang berwarna.
Daunpun tertidur tanpa bunga mekar di pucuknya, dan selimut malam merapuhkan ranting-ranting yang menahannya untuk kembali bersama. Segala cinta erat memeluk keduanya tanpa hembusan yang menghilang di tanganmu sendiri, tanpa bunga mawar itu lagi, tanpa puisi yang mengingatkanmu padanya.
Semua cinta hanya cerita lama yang harus berimbang dengan hatimu yang selalu tak pernah trsentuh dan angin hanya mampu melihat bersama pena-pena dan puisi terakhirku padamu.
Daunpun tertidur tanpa bunga mekar di pucuknya, dan selimut malam merapuhkan ranting-ranting yang menahannya untuk kembali bersama. Segala cinta erat memeluk keduanya tanpa hembusan yang menghilang di tanganmu sendiri, tanpa bunga mawar itu lagi, tanpa puisi yang mengingatkanmu padanya.
Semua cinta hanya cerita lama yang harus berimbang dengan hatimu yang selalu tak pernah trsentuh dan angin hanya mampu melihat bersama pena-pena dan puisi terakhirku padamu.